Latar Belakang
Majalah Frasa tidak akan pernah hadir tanpa kehadiran 4 Bratvas. 4 Bratvas adalah 4 Orang manusia yang berlindung di bawah ikatan “Persaudaraan” yang bila dirunut muasalnya adalah Puisi. Ya, puisilah yang menjadikan mereka bagai tak berjarak. Masing-masing mereka adalah Delvi Adri, Jhody M. Adrowi, Muhammad Asqalani eNeSTe dan Makmur HM. Keseharian mereka adalah puisi. Puisi yang secara nakal melesat di pesan selular, menjalari dinding jejaring sosial, menggoda hati Redaktur media atau lelap abadi dalam sebuah buku, yang tentu buku itu bernafas Puisi. Untuk melesat, menjalari, menggoda, lelap dalam dengus nafas puisi itulah kadang menjelma pikiran-pikiran yang aneh tapi memiliki sisi positif, seperti kemunculan sebuah gebrakan. Ya, gebrakan yang tak puas sebagai penikmat dan penonton di ranah sastra yang bernama media. Frasa buktinya.
Kenapa Memilih Nama Frasa?
Frasa menemui identitasnya setelah melalui loncatan ide-ide yang mengkal kemudian dimatangkan bersama. Berikut loncatan ide-ide tersebut: Kosakata, Frasa, Tanda Petik, Khatulistiwa, Paguyuban, MAJAS. Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Dari pengertian tersebut meleburlah sebuah asa untuk menyilangkan Sastra Serius dengan Sastra Remaja yang tengah digiatkan masing-masing penganutnya.
Visi Majalah Frasa
Terwujudnya media komunal (online) sastrawan segala usia sebagai barometer kebersusastraan sastrawan lokal,nasional, dan global.
Misi Majalah Frasa
1. Menjadi yg terbaik dan berperan dalam mengembangkan kesusastraan Indonesia.
2. Menjadi yang terdepan dalam menyampaikan informasi kesusastraan.
3. Menjadi salah satu media rujukan pengiriman karya tulis sastra.
4. Berperan menginspirasi, memotivasi insan penikmat dan peminat sastra.
sastra adalah anak tiri dari bahasa. namun keberadaannya sangatlah dibutuhkan. seperti cinderella :)
BalasHapusmajalah frasa terbit setiap minggu atau setiap bulan?
BalasHapusMajalah Frasa terbit bulanan, tepatnya antara tanggal 20 sampai tanggal 30...
Hapusterimakasih sudah berkunjung... silahkan berlangganan gratis... :D
*)Redaksi
Maju terus.. Meski ada kalanya pasang surut.. Sementinyalah berjuang mati-matian kehidupan sastra.
BalasHapusSalam MUISI
Visi:Terwujudnya media massa (online) sebagai barometer sastra Indonesia(??#!?)
BalasHapusBukankah media massa online sudah (entah sejak kapan ya...?)sudah jadi barometer atas apa saja...? Sedikit-sedikit (orang latah??) "di internet..."atw "dari internet"...pokoknya semua harus ada kata "internet"nya lah...!
Jadi,sebaiknya visi majalah ini difokuskan saja menjadi, "Terwujudnya media komunal (online) sastrawan segala usia sebagai barometer kebersusastraan sastrawan lokal,nasional, dan global...."
Demikian.....semoga jadi bahan kontemplasi..... Bravo Penggiat Sastra Indonesia.....! Maju terus....!!!(Heru Hwd)
terimakasih pak Heru... atas masukannya... semoga tidak bosan memberikan masukannya kepada kami... salam...
Hapus